Oleh : R. Hida
Engkau adalah bulir yang disemai dengan penuh pengharapan…
“Ukh, ntar bareng ke Balkotnya ya, anti dapet undangan kan?” tanyaku pada temanku satu mentoring yang hari ini kami akan ada penataan ulang kelompok.
“Yupz, bisa – bisa,” jawabnya tanpa menolehku karena sedang asik menekuni rumus matikanya.
“oke deh”
Engkau adalah bulir yang disemai dengan penuh pengharapan…
“Ukh, ntar bareng ke Balkotnya ya, anti dapet undangan kan?” tanyaku pada temanku satu mentoring yang hari ini kami akan ada penataan ulang kelompok.
“Yupz, bisa – bisa,” jawabnya tanpa menolehku karena sedang asik menekuni rumus matikanya.
“oke deh”