Hari ini kami akan membahas tentang
khulafaur rosyidin kedua, yakni Umar
bin Khattab. Beberapa saat mencari bahan cerita di perpustakaan, bahasanya
kurang ringan dan tidak cocok untuk usia sekolah dasar. Namun, tiba-tiba teringat
di suatu sudut kelas 6 putri, tertata rapi enam belas buku Muhammad Teladanku. Buku
hardcover, setiap halamannya terdapat
banyak gambar ilustrasi, berbagai catatan pojok bertebaran menjadi inspirasi,
dan kisahnya sesuai dengan sirah Nabawiyah. Pada bagian buku keempatnya,
terdapat kisah Umar bin Khattab saat masuk Islam. Akhirnya dengan perasaan yang
berakhir haru, kisah keislaman Umar bin Khattab dapat digambarkan dengan sukses
berkat buku tersebut.
Featured Posts
Sabtu, 14 Oktober 2017
Senin, 03 Maret 2014
Monolog tengah malam
Malam pun larut
tapi akhirnya diri pun terjaga
awalnya sayup terdengar suara monolog
lama rupanya baru tersadar
adalah ia yang sedang goyah jiwanya
mungkin, ia dalam tekanan yang payah
atau
terhimpit dalam kesempitan
Kamis, 24 Oktober 2013
Renungan
Bismillah
Di
dekap malam yang semakin kelam
Air
mata ini tak kunjung surut
Entah
mengapa
Mengeja
masa
Yang
seakan masih buram
Entah,
akhir-akhir ini sering sekali menangis. Di lain hal karena sedang sakit, terlintas
beberapa hal tentang masa lalu. Masa yang terkadang senang tapi menyembul pula
duka.
Terkadang
hati ini tak ikhlas dan muncul keirian dengan yang lain. Ah, benar-benar hati
ini sedang diuji. Menerima takdirNya, jika kondisi senang pastilah mudah. Tetapi
sebaliknya, justru tantangannya adalah ketika kondisi yang buruk. Benar-benar
lebih ekstra dalam keikhlasannya.
Tak
boleh menyalahkan masa lalu, tapi penyesalan tetaplah ada.
Ya
Rabb
Kuat
dan sehatkan jiwa hamba
Ya
Rahmaan
Berikanlah
yang takdir terbaik bagi hamba
dan
karunia keikhlasan untuk menerima segalanya
Ya
Syifaa
Jadikanlah
kesembuhan sakit yang tiada berbekas
Jadikanlah
sakit ini barokah untuk menggugurkan dosa
aamiin
Kamis, 30 Mei 2013
Pengharapan Muda
Duhai Sang Pemilik
Dini masih muda
Dan Engkau masih berikan kesempatan
Untuk kesekian kalinya
menikmati nafas yang tak sesak
menikmati penglihatan yang tak buram
menikmati pendengaran yang tak tuli
menikmati luasnya ilmu yang tak bertepi
Senin, 27 Mei 2013
Sepenggal Cinta 7 Tahun Lalu
Ternyata, sudah tujuh tahun berlalu
sejak gempa Jogja di hari Sabtu pagi tanggal 27 Mei 2006 silam. Dan di pagi
ini, ingin sedikit berbagi kenangan dahulu itu. Dikala banyak orang yang
kemudian mencibir kerja-kerja kami, di saat banyak orang mungkin hanya bisa
sekedar komen atas pemberitaan di media.
Kamis, 23 Mei 2013
Kampungku Oh Kampungku
Pekan ini jadwal jadi ojek buat ibunda
tercinta. Maklum, ortu tidak bisa naik motor, jadi kalo pergi-pergi jauh,
alhasil yang ngangkut (aduh, bahasanya) ya para anaknya. Kali ini kejatah
menemani ke beberapa kondangan dan ke taklim. Nah, karena lumayan lama di
perjalanan, bunda nyoba buka pembicaraan.
“Nak, itu lho si P sudah hamil 7 bulan
lho…”
Whaaat? Apa sih, tiba-tiba ngomongin
itu. Hehe, sebentar. Perlu diberikan prolog cerita dulu.
****
Rabu, 15 Mei 2013
Merindumu
Merindumu
dalam wajah merona
meski di usia senja
tanpa banyak kata
tanpa banyak cela
tanpa banyak amarah membara
Merindumu
dalam sebening diam
meski kutahu ada beban terpendam
Merindumu
seulas senyum tulus
atau bahkan tertawa renyah
Merindumu
wahai jiwa penyabar
wahai hati yang lapang
wahai kasih tanpa pamrih
dalam wajah merona
meski di usia senja
tanpa banyak kata
tanpa banyak cela
tanpa banyak amarah membara
Merindumu
dalam sebening diam
meski kutahu ada beban terpendam
Merindumu
seulas senyum tulus
atau bahkan tertawa renyah
Merindumu
wahai jiwa penyabar
wahai hati yang lapang
wahai kasih tanpa pamrih
Langganan:
Postingan (Atom)