Kawan, sering
kan mendengar/membaca kata galau. Entah dari curcol, status FB, tweet, iklan
televisi (barusan denger nih dari iklan…dengan bahasa khas alay plus galaunya) ataupun
blog pribadi, yang diekspresikan secara eksplisit maupun implisit. Galau
memutuskan sesuatu, galau banyak tugas, galau masa depan suram, galau galau
galau. Serangan galau bak virus endemik yang tak diketahui asal usulnya (tapi
bukan anonim layaknya cerita rakyat…). Tapi, apakah galau memang bermakna
negatif?
Kali ini, edisi
project GALAU adalah sesuatu yang LUAR BIASA. Project GALAU adalah kegiatan
yang berawal dari diskusi beberapa orang yang saya anggap keren banget.
Kawan-kawan yang tidak hanya egois memikirkan diri sendiri, tapi mengamalkan
apa yang menjadi dalil “khairunnas anfa’uhum
linnas.” Berawal dari kegalauan juga sebenarnya, iya gak teman-teman? J
Saat kita benar-benar butuh pembuktian. KITA BISA. SHOW UP OUR EXCELLENT.
Dari diskusi
yang mepet tapi penuh semangat itu akhirnya menghasilkan sebuah proposal. Agak
nekad juga. Sepekan kita bisa. Hanya bermodalkan modem, laptop, survei lokasi, relasi
dan sedikit curahan kata-kata (banyak ding, nyatanya jadi proposal dengan 2,977
words kok…) ditambah wira-wiri
kesibukan masing-masing. Jam-jam terakhir pada hari deadline pengumpulan
proposal terasa sangat berharga, tak ingin sedetikpun terlewatkan. Finally, jreng-jreng, jadilah dua
eksemplar proposal lengkap dengan satu softfilenya. Siap kirim ke satu alamat
di Ibukota. Terima kasih kawan-kawan.
Berbagai kesibukan
sejenak melupakan tentang project itu, tapi tetep masih kepikiran juga
(terutama bu komandan sang ketua pelaksana nih J). Katanya berkali-kali
tengok web resmi tapi belum juga ada pengumuman. Tapi Allah Maha Tahu saat yang
tepat. Hingga saat pengumuman tiba, project kami diterima. Subhanallah, Allahu
akbar. Hanya kepada Engkau kami mengucap kesyukuran ini. Berkah bulan suci yang
mulia, Ramadhan 1433H ini.
Bu komandan
segera mengirim message ke tim, Alhamdulillah kita lolos. Dan di akhir kalimat,
ada tulisan “GALAU” tapi, itu adalah rangkaian dari kata GenerAsi kemiLAU. Hehe,
unik kan. Beberapa waktu kemudian terbitlah grup GenerAsi kemiLAU beraksi (maaf
ya ini grup tertutup…). Nah inilah yang dimaksud sebagai project GALAU,
projectnya GenerAsi kemiLAU.
Koordinasi tim
perdana, ingatkah kawan waktu di maskam? Kondisi menjelang buka puasa dan
persiapan i’tikaf juga (yang ikut i’tikaf). Kombinasi dari pendidikan IPA,
matematika, otomotif dan EduTech tapi menghasilkan project GALAU: biogas dan
pupuk organik. Hayoo, mana nyambung? Tapi, itulah kenyataannya. Dengan dibantu
oleh ahlinya (arigatou ne akh Anang, sudah meluangkan waktu untuk kami…jazakumullah).
Kata MT “belajarlah apapun, asal tidak merugikanmu”. Yang merasa rugi, ayo
ngaku, heheee. Semoga tidak ya. Lillah,
only. Karna ini adalah sarana belajar juga, mengasah kecerdasan
interpersonal, merealisasikan teori yang kita download dan pelajari beberapa
waktu dan kontribusi kecil kita terhadap kemandirian bangsa tercinta (esp.
kandang tercinta J)
Walau akhirnya timeline yang kita buat hanya bersisa 1,5 bulan untuk mengejar
output yang diharapkan, katanya “tancap gas tanpa ngerem” (nabrak gak tuh???).
Tapi itulah namanya semangat. Semangat PEMUDA INDONESIA.
#memaknai Sumpah
Pemuda 28 Oktober 2012
(hehe, tapi
postingnya tanggal 31 nih…)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar