Pages

Ads 468x60px

Sabtu, 13 Februari 2010

Resume Mencari Pahlawan Indonesia

Karya Anis Matta

Berlomba-lombalah karena dunia ini adalah pertarungan
Bersegeralah karena sejarah tidak pernah menunggu
Bekerjalah karena hanya mereka yang berusaha keras yang mendapatkan
Berangkatlah karena diam ditempat tidak akan merubah keadaan
Amanah teremban pada puncak yang semakin lelah
Bukan sebuah ketidakterimaan, keputusasaan, terlebih surut langkah ke belakang
Orang besar lahir karena beban perjuangan, bukan menghindar dari peperangan
KH Rahmat Abdullah



Barangkali sajak inilah yang pantas disuarakan saat ini. Di tengah kondisi bangsa Indonesia yang semakin kritis dengan banyaknya kriminalitas, teror, kemiskinan, dan berbagai kendala lainnya. Yang perlu dibangun adalah semangat dan motivasi untuk bangkit kembali. Kenangan kejayaan masa lalu harus dihidupkan kembali seiring dengan kerja yang ada. Namun ironisnya, hanya sedikit yang bergerak dalam keputusasaan ini.
Sesungguhnya yang dinanti di saat genting ini adalah kepahlawanan. Pahlawan bukan saja orang yang memanggul senjata berjuang melawan penjajah di zaman perang kemerdekaan. Bukan pula penguasa dengan segenap kemewahan dan luasnya wilayah pemerintahan. Pahlawan adalah orang biasa yang hidup di zamannya masing-masing tetapi mengerjakan pekerjaan yang besar dan luar biasa. Ia memiliki naluri dan tingkat sensitifitas yang tinggi terhadap setiap tantangan yang ada. Ia berani mengambil tanggung jawab karena seorang pahlawan adalah pemberani sejati.
Membahas tentang kepahlawanan berarti kilas balik kepada masa lalu terlebih pada saat masa kejayaan kaum muslimin. Pahlawan muslim lahir dan berjanji pada sejarah untuk pantang menyerah. Mereka hidup dalam semangat dan semangat dalam hidup. Optimisme yang selalu terjaga dimanapun dan kapanpun berada membawa mereka menjadi pahlawan dengan kebesaran jiwa. Pantang menyerah, sabar dalam berbagai ujian, menjaga kesungguhan dan rela berkorban adalah motivasi mereka. Tak sedikit pahlawan yang hidup dalam tekanan berat tetapi mampu berapresiasi melahirkan karya-karya besar sebagai kontrol terhadap tanggung jawabnya. Tak jera terhadap ancaman isolasi, keterasingan, ataupun kesepian karena terbekali dengan kemampuan intelektual dan spiritual yang tajam.
Pahlawan lahir dan besar dalam lingkungannya masing-masing. Hanya kepekaan yang besar terhadap pemisah antara realita dan idealita yang menjadikan mereka lebih dari sekedar orang biasa. Oleh karena itu, mereka bergerak tertatih dalam kecemasan untuk menciptakan perubahan dengan meyakini bahwa kesempatan hanya jika terdapat orang-orang yang menciptakannya. Kadang atau bahkan seringkali mereka mengalami kegagalan, kalah ataupun musibah tetapi mereka bisa selalu unggul dalam mempertahankan vitalitas. Vitalitas terseut terbentuk dari perpaduan keberanian, harapan hidup dan kebesaran jiwa. Para pahlawan pernah sedih dan kecewa tetapi dapat membingkainya dalam semangat kerja realita.
Pahlawan adalah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan. Ia tak mahir dalam segala hal tetapi mampu profesional dalam bidangnya. Mereka bekerja pada ruang-ruang kemampuan optimal yang dapat dikerjakan, tenggelam dalam merealisasikan mimpi-mimpi besarnya dan selalu menjaga kehormatan dirinya. Bukan untuk sombong, angkuh ataupun tinggi hati, tetapi karena kehormatan diri harus dijaga agar tidak hanyut dalam gelombang perubahan zaman.
Kepahlawanan hanya muncul sesaat tetapi maknanya bisa melebihi usia bahkan generasi selanjutnya. Ia dibangun dengan berbagai sukses kecil yang akan memperkokoh sukses besarnya. Mereka selalu optimis dan berpaku pada harap dan cita karana mereka hanya percaya kesuksesan. Dengan dorongan spiritual, kelembutan dan kebesaran baik dari istri maupun sang ibu mampu menegakkan tekad yang kadang sempat ragu. Selalu ada pahlawan yang tepat di setiap masa. Mungkin tak hanya satu karena kontribusi besar dibangun oleh banyak pahlawan.
Sesungguhnya manusia yang paling baik adalah manusia yang paling bermanfaat untuk yang lainnya. Itulah para pahlawan. Mereka mendedikasikan hidup untuk orang lain. Keikhlasan dan tanggung jawab teremban pada diri yang selalu rasional dan kritis terhadap masyarakat. Mampu memilah antara kebutuhan pribadi dengan kepentingan publik sehingga apa yang ia kerjakan tak hanya bermanfaat untuk pribadi. Jika ia berlimpah materi akan tetap zuhud dan dermawan. Pun jika mereka miskin, itulah pilihan hidup mereka tanpa melepas kehormatan dirinya. Jadi apa yang mereka miliki menjadikan sumber berkah bagi semua.

*Resume ini dibuat dalam memenuhi salah satu tugas Rema Leadership Center UNY 2009.Semoga menjadi inspirasi

Tidak ada komentar: