How old are you?
Astagfirullah…
Masing - masing dari kita sebenarnya udah punya nih, diary lengkap catatan hidup kita di dunia, tentang jatah umur kita, tentang rizqi kita, tentang maut dan jodoh (oops). Dan intinya, berarti umur kita juga udah ditetapkan sama Sang Khaliq. Pertanyaan selanjutnya, njuk ngopo? So, what? ;-)
Mari kita sejenak berhitung…
For example, kita udah berumur 18 tahun nih. Trus setiap hari kita tidur selama 8 jam (kalo ndak salah anjuran ideal segitu), padahal 1 hari ada 24 jam. Kalo dihitung, selama 1 hari berarti 1/3 dari waktu kita hanya habis untuk tidur doang. Alhamdulillah kalo tidurnya kurang dari 8 jam, he. Waduh, jadi kalo usia kita 18 tahun, 6 tahun sendiri untuk tidur aja, wah, gak kebayang kaya’ mana tu tidur 6 tahun lamanya, hibernasi kali ya…(teringat cerita Ashabul Kahfi). Ah, masih sisa 12 tahun kan. Tadi kita berhitung tentang waktu tidur. Aktivitas lain?
Bangun pagi ku terus mandi. Tidak lupa menggosok gigi. Wah, wah, jadi taman kanak - kanak online nih, he. Ok. Let’s go to our topic again. Aktivitas pribadi kita setiap hari berapa jam nih? Pastinya beda - beda ya..Kalo wanita pasti lebih ribet (iya po?), pake bedaknya kurang lah (buat yang pake), pake jilbabnya miring, dan sebagainya yang akhirnya telat kuliah deh (bukan curhat kok…). Makan, makan. Berapa jam setiap hari? Padahal jika ingin bener - bener menjaga kesehatan, emang mengunyah makanan itu harus 33 kali, alias sampe jadi kaya bubur halus di mulut. Atau bagi orang yang punya hobi makan lama (ini fakta, he), harus ekstra jam makannya.
Pusing ya???? Aku juga pusing. Entah, tulisanku terasa tak beraturan.
Kita berpikir aja deh. Selama usia yang udah diberikan ke kita, kita dah dapet apa aja? Dapet gelar (S.Pd misal), itu dunia dan sementara. Dapet pekerjaan mapan dan banyak duit, itu juga dunia. Dapet fasilitas dari ortu, bisa kuliah, bisa main kemanapun, pokoknya serba ada dan serba bisa. Tapi pernahkah semua itu dimaknai, digunakan dan dimanfaatkan untuk tujuan yang lebih kekal abadi?
Kata pak ustadz, urip iku mung mampir ngombe. Tapi boleh kok makan snack juga, jika disediain (waktu ngisi di suatu pengajian). Ibarat berjalan menuju suatu tujuan, hanya sekedar untuk melepas lelah. Ada kehidupan yang kekal abadi menanti di ujung sana. Dan inilah. Perjalanan dunia adalah perjalanan mengisi lembaran umur sampai batas lembaran terakhir, saat kita berpisah dari dunia kelak, untuk menjemput kehidupan abadi. Perjalanan mengisi lembaran umur, tak akan terasa jika ia tak dipersiapkan, tak akan bermakna jika tak ada harapan dan asa, tak akan pebuh catatan jika hanya amalan sia-sia yang tergores di sana.
He, bahasanya serius nih.
Ayo, sekarang rasakan, nikmati dan renungi. Sudahkah usia yang berjalan berlalu telah terisi dengan lembar manfaat? Mumpung masih ada kesempatan, yuk kita berikan yang terbaik untuk kita sendiri, untuk hidup abadi kita dan untuk syurga yang dijanjikan-Nya. Syurga itu mahal harganya, akan tetapi tidak ada satupun orang yang tidak menginginkannya. Dan, ada banyak cara menuju syurga di jalan Islam ini.
Sajak muhasabah di hari lahirku
Thank You, Allah
You give me a chance to more learn at this time
You give me a chance to be better live
I hope that I can gain my dreams
And then, do the best for Allah
Wah, kata sensei (red: teacher), kalo di barat kita bertanya kaya gitu, sangat menyinggung perasaan lho. So, hati - hati ya, kalo suatu saat berkesempatan melancong ke barat sana, jangan sekali - kali tanya begitu, hehehe…
Nah, kawand - kawand…
Setelah berbagai posting hanya melulu reading habits, dan aku lagi bosan dengan reading habits itu sendiri (jangan dicontoh lho ya, cukup dibaca saja, kan jadinya reading habits juga, ho3) kali ini membahas tentang umur.
Eh, ngapain sih umur dibahas-bahas. Ada yang masih imut - imut (kaya ponakanku, hihi…I miss U), ada yang ABG (hah, apaan neh?) atau udah kepala 2, 3, dan seterusnya (maksudnya bukan punya kepala 2, 3 dan seterusnya lho ya). Yahh, umur memang karunia yang indah dari-Nya.
Sejak kita terlahir di dunia dari rahim ibunda kita tersayang (semoga Bunda selalu dirahmati Allah), mulailah perguliran dan perhitungan umur kita. Kalo hitungan dunia, pastinya tambah kan. Misalnya kita berumur 10 tahun, 1 tahun ke depan kita berumur 11 tahun, begitu seterusnya. Akan tetapi, pernahkah berpikir terbalik? Yang sebenarnya jatah umur kita bukannya bertambah, tapi berkurang. Iya to, dengan umur kita di dunia bertambah 1 tahun, berarti jatah hidup kita di dunia telah berkurang 1 tahun bukan? Atau gak usah jauh 1 tahun deh, 1 detik, 1 jam, 1 hari itu sudah merupakan pengurangan jatah kita (kaya’ jatah pembagian sembako, teringat tadi pagi di taklim ibu-ibu yang bagi - bagi sembako, Subhanallah).Nah, kawand - kawand…
Setelah berbagai posting hanya melulu reading habits, dan aku lagi bosan dengan reading habits itu sendiri (jangan dicontoh lho ya, cukup dibaca saja, kan jadinya reading habits juga, ho3) kali ini membahas tentang umur.
Eh, ngapain sih umur dibahas-bahas. Ada yang masih imut - imut (kaya ponakanku, hihi…I miss U), ada yang ABG (hah, apaan neh?) atau udah kepala 2, 3, dan seterusnya (maksudnya bukan punya kepala 2, 3 dan seterusnya lho ya). Yahh, umur memang karunia yang indah dari-Nya.
Astagfirullah…
Masing - masing dari kita sebenarnya udah punya nih, diary lengkap catatan hidup kita di dunia, tentang jatah umur kita, tentang rizqi kita, tentang maut dan jodoh (oops). Dan intinya, berarti umur kita juga udah ditetapkan sama Sang Khaliq. Pertanyaan selanjutnya, njuk ngopo? So, what? ;-)
Mari kita sejenak berhitung…
For example, kita udah berumur 18 tahun nih. Trus setiap hari kita tidur selama 8 jam (kalo ndak salah anjuran ideal segitu), padahal 1 hari ada 24 jam. Kalo dihitung, selama 1 hari berarti 1/3 dari waktu kita hanya habis untuk tidur doang. Alhamdulillah kalo tidurnya kurang dari 8 jam, he. Waduh, jadi kalo usia kita 18 tahun, 6 tahun sendiri untuk tidur aja, wah, gak kebayang kaya’ mana tu tidur 6 tahun lamanya, hibernasi kali ya…(teringat cerita Ashabul Kahfi). Ah, masih sisa 12 tahun kan. Tadi kita berhitung tentang waktu tidur. Aktivitas lain?
Bangun pagi ku terus mandi. Tidak lupa menggosok gigi. Wah, wah, jadi taman kanak - kanak online nih, he. Ok. Let’s go to our topic again. Aktivitas pribadi kita setiap hari berapa jam nih? Pastinya beda - beda ya..Kalo wanita pasti lebih ribet (iya po?), pake bedaknya kurang lah (buat yang pake), pake jilbabnya miring, dan sebagainya yang akhirnya telat kuliah deh (bukan curhat kok…). Makan, makan. Berapa jam setiap hari? Padahal jika ingin bener - bener menjaga kesehatan, emang mengunyah makanan itu harus 33 kali, alias sampe jadi kaya bubur halus di mulut. Atau bagi orang yang punya hobi makan lama (ini fakta, he), harus ekstra jam makannya.
Pusing ya???? Aku juga pusing. Entah, tulisanku terasa tak beraturan.
Kita berpikir aja deh. Selama usia yang udah diberikan ke kita, kita dah dapet apa aja? Dapet gelar (S.Pd misal), itu dunia dan sementara. Dapet pekerjaan mapan dan banyak duit, itu juga dunia. Dapet fasilitas dari ortu, bisa kuliah, bisa main kemanapun, pokoknya serba ada dan serba bisa. Tapi pernahkah semua itu dimaknai, digunakan dan dimanfaatkan untuk tujuan yang lebih kekal abadi?
Kata pak ustadz, urip iku mung mampir ngombe. Tapi boleh kok makan snack juga, jika disediain (waktu ngisi di suatu pengajian). Ibarat berjalan menuju suatu tujuan, hanya sekedar untuk melepas lelah. Ada kehidupan yang kekal abadi menanti di ujung sana. Dan inilah. Perjalanan dunia adalah perjalanan mengisi lembaran umur sampai batas lembaran terakhir, saat kita berpisah dari dunia kelak, untuk menjemput kehidupan abadi. Perjalanan mengisi lembaran umur, tak akan terasa jika ia tak dipersiapkan, tak akan bermakna jika tak ada harapan dan asa, tak akan pebuh catatan jika hanya amalan sia-sia yang tergores di sana.
He, bahasanya serius nih.
Ayo, sekarang rasakan, nikmati dan renungi. Sudahkah usia yang berjalan berlalu telah terisi dengan lembar manfaat? Mumpung masih ada kesempatan, yuk kita berikan yang terbaik untuk kita sendiri, untuk hidup abadi kita dan untuk syurga yang dijanjikan-Nya. Syurga itu mahal harganya, akan tetapi tidak ada satupun orang yang tidak menginginkannya. Dan, ada banyak cara menuju syurga di jalan Islam ini.
Sajak muhasabah di hari lahirku
Thank You, Allah
You give me a chance to more learn at this time
You give me a chance to be better live
I hope that I can gain my dreams
And then, do the best for Allah


1 komentar:
dah telat ding...
satu hari kemarin...
hehe
tapi semoga
setiap hari,setiap setiap detik dan setiap hela nafas kita, perlu kita muhasabah
do the best, sist
Posting Komentar