Pages

Ads 468x60px

Kamis, 02 Mei 2013

Resep: Obat Sakit Galau


“Dan sungguh akan Kami berikan ujian kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (AL BAQARAH: ayat 155)
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (ujian) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (AL BAQARAH: ayat 214)
Sahabat, bagaimana kabarnya? Adakah yang sedang merasa galau bin bimbang? Gelisah binti resah? Hehe, maaf-maaf..penulis juga sedang galau nih (lah??)
Sebenarnya galau itu apa ya? Sepertinya banyak banget ya yang bahas ini, yang merasakan, ataupun yang sudah menemukan solusinya. Kalo di tangan kreatif, sudah jadi buku nih: say no to galau (tau kan bukunya siapa?hehe). Jika di tangan penulis amatir, hanya menjadi sebatas posting blog..Tak apa ya, minimal bisa menebar kebaikan. Oke, kita capcus aja deh, daripada muter-muter ntar tambah galau deh..
Kegalauan disini bermakna: kekhawatiran, keresahan, kepanikan, kegelisahan, kebingungan. Galau adalah buah atas ketidakpastian pendirian dan sikap, perasaan seseorang sedang gundah atau gelisah, membuatnya menjadi lemah, hilang semangat diri, tidak ada gairah menjalani kehidupan, dan ada yang menyebutnya futur.
Tahukah kita kenapa hal itu bisa terjadi pada diri kita. Kenapa kita yang tadinya punya hamasah, energik and spirit tiba-tiba dilanda oleh kefuturan atau bahasa anak muda sekarang “galau”. Why?
Nah, oleh sebab itu perlu bagi kita untuk mengetahui apa aja yang bisa membuat kita jadi galau bin futur. Aliasnya kita harus mengetahui asbabul galau. Mudah-mudahan dengan mengetahui asbab dari galau tersebut kita bisa meng-ilaj dengan segera sehingga bisa kembali melakukan aktivitas dengan semangat. Yuk, kita simak yang bisa bikin kita galau!
Pertama: Berlebihan dalam dien. Contohnya nih, ketika kita berazzam untuk bisa shalat tahajjud tiap malam. Okelah minggu pertama misi kita berjalan dengan baik, selanjutnya kita malah K’O di tengah jalan. Nah, sebaiknya kita tidak terlalu memaksakan diri. Tapi cobalah secara bertahap, dua kali seminggu. Kalau yang sudah ini berjalan dengan mantab. Inshaa Allah ke depannya bisa ditingkatkan.
Rasul Saw bersabda: Sesungguhnya Din itu mudah, dan tidaklah seseorang mempersulitnya kecuali akan dikalahkan (HR. Muslim)
Karena itu, amal yang disukai oleh Allah adalah amal yang sedikit tapi kontinyu. Setuju…Tapiii, tidak menutup juga lho kita mengoptimalkan untuk mendekati sempurna, sesuai kemampuan kita tentunya. Bukan dengan dalih yang sedikit tapi kontinyu lebih OK dijadikan alibi untuk tidak menambah kuantitas, mengimbangi kualitas ibadah kita.
Kedua: Berlebihan dalam yang mubah. Dalam kaidah ushul fiqih kita tahu bahwa hukum dari segala sesuatu adalah mubah. Tapi keseringan dalam hal mubah bisa bikin kita jadi futur loh. For example Facebook-an melulu sehingga melalaikan kewajiban. Atau dunianya hanya bola saja. Setiap hari yang ia ikuti hanya bola. Pagi main bola, siang entar main pe-es bola, malamnya nonton bola. Ya semua waktunya habis dengan si bola. Bukan berarti mengharamkan main bola. Tapi sesuai dengan kadarnya. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk riyadhah sehingga menjaga kesehatan. Contoh lain adalah workaholic, gila kerja kali ya. Pagi-malam kerja melulu, tanpa ingat siapa yang memberikan nikmat perkerjaan dan segala macamnya. Bahasa gaulnya: hubbundunya, cinta dunia.
Ketiga: Memisahkan diri dari jama’ah. Nah loh, jama’ah apaan nih? Yuk kita tengok, Rasulullah memerintahkan untuk kita berjamaah: “Alaykum bil jama’ah”. Dulu ada khilafah islamiyah tempat menyatukan kaum muslimin. Sekarang karena khilafah Islamiyah nggak ada maka kita dianjurkan untuk bergabung dalam jama’ah minal muslimin. Apapun jama’ah dan harakahnya yang penting tujuannya sama yaitu untuk li i’la kalimatillah. Sebab dengan berjama’ah kita akan lebih terjaga dari godaan syetan. Sementara tanpa jama’ah seseorang bisa terperangkap kepada kebosanan yang terjadi akibat kerutinan. Karena itu Imam Ali berkata: Sekeruh-keruh hidup berjama’ah itu lebih baik dari bergemingnya hidup sendiri.
Keempat: Sedikit mengingat akhirat. Yahh, karena kita sudah terlalu banyak dilalaikan dengan hal yang mubah maka sangat jarang kita mengingat akhirat. Dengan mengingat akhirat kita menjadi terpacu untuk beramal, sebaliknya orang yang lupa dengan kehidupan akhirat akan mudah loyo dan galau. Ini ada hubungannya juga dengan cinta dunia yang melebihi cinta akhirat.
Kelima: Melalaikan amalan siang dan malam. Melaksanakan ibadah secara tekun akan membuat seseorang selalu ada dalam perlindungan Allah. Karena setiap ibadah yang kita lakukan adalah ibarat bahan bakar yang selalu memacu kita untuk selalu bersemangat. Dengan kata lain orang yang sering melalaikan ibadah akan mudah terjerumus ke dalam kefuturan.
Keenam: Tidak mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan. Ini dia yang sering membuat kita “jatuh”. Sudah menjadi sunnatullah bahwa kehidupan ini akan penuh dengan tantangan. Maka kita harus punya persiapan dan mental yang kuat dalam menghadapi segalanya.
Ketujuh: Bersahabat dengan orang-orang lemah. Bi’ah sangat mempengaruhi sekali dalam hidup kita. Berteman dengan orang-orang lemah semangatnya terkadang juga membuat kita menjadi lemah. Seharusnya kitalah yang menjadi cahaya spirit bagi kawan-kawan kita yang lemah. Bukan berarti kita menjauhi mereka. Makanya Rasulullah Saw bersabda: “Seseorang atas diri sahabatnya, maka lihatlah dengan siapa ia berteman.” Nggak heran, kalo orang bejat yah temannya sama-sama bejatlah, kalo orang saleh, temannya juga pada saleh in
Nah, kalau dirunut, sepertinya akar dari galau adalah karena manusia telah jauh dari Allah SWT dan bahkan kita mungkin telah melupakan Allah disetiap langkah kehidupan kita. Makanya wajar bila kita tersesat, bingung terhadap diri kita sendiri, tidak tahu hendak melangkah kemana, ragu-ragu dengan setiap tindakan kita karena kita telah melupakan sandaran terkuat kita dalam menjalani kehidupan ini, yakni nya Allah Yang Maha Kuat tempat bersandar segala makhluk.
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yg lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang yg fasik” (Alhasyr: 19)
MasyaAllah… begitu sombongkah diri ini sehingga melupakan Sang Khaliq? Sekejap pun tidak pantas kita melupakan-Nya, wajar seandainya rasa bingung terhadap diri sendiri melanda, ya bisa jadi disebabkan karena kita lupa dalam mengingat-Nya. Astaghrifullah, bertapa diri ini belum menjadi orang yang selalu dekat dengan-Mu, Ya Rabb.
Sahabat, semua penyakit galau dan turunannya itu berurat-berakar dalam hati kita. Hati itu fitrahnya bersih. Akan tetapi, jika tidak dijaga, tidak dikuras, maka akan timbul noda-noda dan kotor. Begitulah, hati adalah muara dan asal dari segala kegalauan, kebingungan, kesediahan, was-was, keresahan, kecemasan. Penyakit galau dan sejenisnya itu ibarat tumor yang yang menggerogoti hati kita. Yang awalnya kecil, kalau tak segera diobati ia akan segera membesar dan menjadi galau stadium akut yang kronis.
Wahh, ternyata gawat juga ya kalo tidak segera diatasi. Sebelum kronis dan masuk gawat darurat, yuk mari simak pula obat kegalauan hati ini. Berikut resep yang dapat dipilih, inshaa Allah mujarab.
1.     Mari perteguh dan memperbaharui kadar iman. Karena Iman dapat berkurang dengan kemaksiatan dan bertambah karena ketaatan. Keimanan akan menghapuskan segala keresahan, melenyapkan kegundahan, menghilangkan rasa cemas, was-was. Dan merupakan benteng pertahanan diri yang paling kokoh.
2.     Dengan menuntut ilmu.  Galau merupakan masalah, maka menemukan solusinya pun dengan ilmu, tidak serampangan. Bukankah jika satu penyakit dengan obat yang ngawur bisa jadi malah membawa petaka? Inilah bentuk ikhtiar/usaha untuk mengatasi masalah kegalauan yang bersemayam dalam diri.
3.     Memperbanyak ingat kepada Allah (dzikrullah). Ketahuilah bahwa dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang, jiwa akan menjadi tentram, dosa akan diabaikan, Allah akan menjadi ridha, dan tekanan hidup akan terasa ringan. “(yaitu) orang-orang yang beriman dan  hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”[QS] – ArRa’d 28. Wujud dari dzikrullah bisa macam-macam: berdzikir, sholat, banyak berinteraksi dengan Al Qur’an, dan sebagainya.
4.     Memperbanyak istighfar kepada Allah. Sebab dengan istighfar akan membasuh segala sayatan dosa yang menimbulkan kegelisahan dihati, akan ada jalan keluar  dari kesulitan yang melanda. Membersihkan hati dari segala rasa bersalah, cemas dan gelisah. Yang dengannya Allah akan mendatangkan kedamaian ke dalam hati.
5.     Shalat
6.     Berinteraksilah dengan Al-Qu’an. Hiduplah bersama Al-Qur’an, baik dengan cara menghafal, membaca,mendengarkan ataupun merenungkannya. Sebab, ini merupakan obat yang paling mujarab untuk mengusir kesedihan dan kedukaan. Jadikan Qur’an bagian dari bahan bacaan wajib kita.Sediakan waktu khusus bagi kita untuk membaca Al-Qur’an, isilah waktu-waktu senggang kita dengan baca Al-qu’an, bahkan manfaatkanlah waktu-waktu padat kita dengan membaca atau mendengarkan Qur’an.  Seperti saat menunggu antrian, dalam  perjalan menuju dan pulang dari tempat kerja, sambil nyetir mobil dengarkanlah Al-qur’an, selepas shalat lima waktu biasakanlah membaca selambar Al-qur’an. Intinya setiap kesempatan yang memungkinkan kita untuk membaca dan mendengarkannya maka manfaatkanlah. Jika hatimu telah sibuk dengan Al-Qur’an maka tak ada celah bagi hatimu untuk galau dan sedih.
7.     Memperbanyak doa kepada Sang Khaliq, sebab doa memiliki rahasia yang sangat ajaib untuk melepaskan seseorang dari kesulitan.Sarana yang mudah dan bisa dilakukan setiap hamba yang ditimpa kesedihan,dan kesulitan untuk mengadukan permasalahannya kepada Tuhannya.
8.     Isilah waktu kosong dengan berbuat aktivitas yang bermanfaat. Kegalauan akan  lebih banyak melanda orang-orang yang banyak menganggur, tidak mempunyai aktivitas hidup yang berarti, maka pikirannya akan mudah menerawang dan melayang tak tentu arah. Maka bangkitlah sekarang juga, lakukan amalan-amalan berfaedah  kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, seperti  shalat, baca buku, bertasbih, mengkaji, menulis, bercanda, memasak, jalan-jalan, bersepeda santai, berkebun, atau membuat ketrampilan.
9.     Selalu berpandangan positif dan menjauhi pikiran-pikiran negatif. Nah, khusnudzonnya dijaga ya, termasuk khusnudzon ke Allah.
10.  Keluarlah ke tempat yang lapang, berekreasi ketempat-tempat yang indah, lihatlah kebun-kebun yang menawan penuh bunga,  keluarlah dari rumah dan jangan mengurung diri dalam kamar, dakilah gunung-gunung, jamahlah tanah di lembah-lembah, reguklah air sungai yang jernih, Mari tengok segala kebesaran ciptaan Allah, menjelajahi pelosok negeri dan berjalan dibumi Allah yang luas  ini, menyaksikan rimbun dan hijaunya hutan, kunjungi kebun binatang, mendengarkan kicauan burung, mendengar dan menyaksikan deburan ombak, birunya lautan,dan sibaklah ciptaan dan kreasi sang Pencipta. Yuk mari, boleh lah sekali-kali rihlah..
11.  Tata kembali tatanan hidup kita yang kacau, perbaharuilah sikap dan semangat hidup kita. Perlu adanya sikap istqomah dalam kesibukan aktivitas yang positif dan selalu menjaga di jalur yang baik dan benar. Jangan salah belok ya..
12.  Membaca kisah, sejarah dan biografi orang-orang hebat, orang-orang pernah diuji, hal ini akan memotivasi dan menguatkan semangat kita dalam menjalani kehidupan. Dan mengambil pelajaran berharga dari mereka, bagaimana mereka bangkit dari keterpurukan, melawan segala rintangan dan sikap meraka tentang hidup dan kehidupan.
13.  Obat terbaik dari setiap penyakit adalah yakni mencegah  sebelum terjadinya penyakit, begitu juga dengan obat terbaik dari segala galau, sedih dan gelisah adalah memutus mata rantai penyebab-penyabab yang membuat kita galau. Kita harus segera menyelesaikan permasalahan atau  penyebab galau itu sendiri, harus diingat bahwa menyimpan masalah dan  tidak segera menyelesaikannya bagai menyimpan bom waktu yang  sewaktu-waktu pasti akan meledak.
14.  Jangan lupa pula, syukuri apa yang telah Allah berikan. Dan Allah akan memberi balasan dan menambah nikmat-Nya kepada orang-orang yang bersyukur. Qur’an: Surat Ali Imran: 144.

Hiduplah dengan batasan hari ini, hari ini lah milik kita. Ketika waktu pagi tiba jangan menunggu sampai sore.Dan ketika sore, jangan tunggu sampai pagi. Kerahkanlah semangat yang ada untuk menjadi lebih baik hari ini.
Biarkan masa depan itu hingga ia datang sendiri, dan jangan terlalu berkepentingan dengan hari esok. Karena jika kita telah melakukan yang terbaik hari ini maka hari esok juga baik dan tak ada yang perlu dirisaukan.
Wah, mantapks deh obatnya, hehe. Smoga lekas sembuh ya galaunya. Semangat, ganbatte!
Inshaa Allah, pertolongan Allah itu dekat
Inshaa Allah, ada kemudahan setelah kesulitan..

Sumber:
kompasiana
dan beberapa sumber lain (maaf karena merangkum jadi tidak tahu sumbernya mana saja)

Tidak ada komentar: