Menarik untuk dibaca, membuat kepala manggut-manggut membenarkan sambil ketawa :)
copas dari FB 'ainun nahaar
Kalian punya handphone? Punya lah ya.. Sekarang ini, kayaknya mulai dari mentri sampai tukang patri, semua pegang hape. Tukang sayur aja ada yang model delivery order. Caranya? Tinggal kontak hape aja. Cukup sms: cabe 1000, bawang 1000, bayem seiket, dianter jam 7. Keren kan? Jadi gini, waktu Ustadz Jefri alias UJE ngisi ceramah di kampus Islam deket Jalan Solo tuh, beliau menganalogikan kalau wajah kita nih, inget ya, wajah kita! Wajah kita itu miriiiiiip banget sama yang namanya handphone. Here is the proof:
copas dari FB 'ainun nahaar
Kalian punya handphone? Punya lah ya.. Sekarang ini, kayaknya mulai dari mentri sampai tukang patri, semua pegang hape. Tukang sayur aja ada yang model delivery order. Caranya? Tinggal kontak hape aja. Cukup sms: cabe 1000, bawang 1000, bayem seiket, dianter jam 7. Keren kan? Jadi gini, waktu Ustadz Jefri alias UJE ngisi ceramah di kampus Islam deket Jalan Solo tuh, beliau menganalogikan kalau wajah kita nih, inget ya, wajah kita! Wajah kita itu miriiiiiip banget sama yang namanya handphone. Here is the proof:
Wajah kita diibaratkan wallpaper. Yang sukanya cemberut terus tuh, siap-siap aja kelihatan suram, kayak wallpaper yang LCDnya udah retak di banyak tempat. Beda sama yang murah senyum dan pasang wajah manis di depan saudaranya, orang bakal senang melihatnya. Trus mulut kita ini ringtones. Kita punya mata, sebut saja dia itu kamera atau video recorder. Nah, kita juga punya memory internal namanya otak. Sewaktu kita bayi, saat baru saja dilahirkan dan menghirup udara dunia, semua settingan itu sama. Seperti hape yang baru-baru tuh, semua settingannya sama. Mau bayi Amerika, Eropa, Afrika, China atau (m)Bantul podo wae. Karena semua belum dicustomize. Masih asli, bawaan dari sananya. Makanya ada hadits yang berbunyi semua bayi itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Tinggal bapa-biyung aja tuh, anaknya mau dijadiin Benjamin Netanyahu, Constantine atau Muhammad Al-Fatih. Tergantung customizenya.
Kita beralih ke mulut, ke ringtones kita. Kalau menggunakan ringtone ini, paling aman pakai model getar atau silent. Kalau ringtonenya udah support mp3, mIDI , wav atau bahkan mp4, wah, bisa berabe tuh mulut. Apa aja diomongin, kerjaannya ngomongin orang mulu. Padahal jelas, kalau ndak bisa ngomong baik, mendingan diam. Maka mode getar atau silent itu yang paling aman. Dan ndak semua kesempatan ngomong itu baik lho, meski yang diomongin kebaikan. Pas sholat trus tiba-tiba hape kita bunyi, “Baarakallaahukuma wa baraka ‘ALAYkuma wa jama’a bainakuma fii khaiir…” weitz, tuh jamaah samping kanan-kiri ndak jadi baca iftitah, tapi langsung berdoa. Kalian tahu lah apa isi doanya… Ehm, ada kalimat yang mengatakan teko hanya akan mengeluarkan apa yang ada didalamnya. Nah, kalau kita ditelepon, trus RBTnya bunyi, “Mengarungi samudra kehidupan, kita ibarat para pengembara!!!”, itu tandanya kita baru baca buku ‘Aku Bukan Teroris!’. Lalu kalau bunyi, “Cinta kita melukiskan sejarah, bergelarkan cerita penuh suka cita…”, nah, ini tandanya kita lagi ndak punya uang buat nonton film, hehe. RBT ini mewakili suasana hati. Jadi mulut ini juga mewakili bagaimana hati kita sebenarnya.
Sekarang soal hati. Hati kita harus baik, harus bersih untuk menerima yang bersih. Kalau belajar kok ndak masuk-masuk, hafalan qur’an kok ndak hafal-hafal, itu tandanya receiver kita ndak beres. Koneksi programnya “not instally correctly”. Kita ingin mendapat kualitas suara yang jernih dan pesan yang ndak sering pending, tapi gimana ceritanya kalau sinyal kita buruk dan receiver kita bermasalah? Harus dibetulin dulu nih…
Soal memory? Wah, ini nih… Semua activity di luar sms, telepon dan aktivitas standar hape ada di sini. Semua aplikasi dipasang di memory. Tingkah laku kita berdasarkan pikiran kita, Viktor mulu ya perbuatannya kotor mulu. Pikiran kita curigaan terus, ya selamat empet-empetan deh hati. Mudah saja, karena semua amal itu tergantung pada niatnya…
Sebenarnya masih banyak lagi, tapi… Bangun tidur hape yang kita pegang, ketiduran hape yang kita genggam… Jadi, sudah selayaknya kita bertanya, itu hape banyak dipake taat atau maksiat? Bikin kita banyak bersyukur atau bikin ibadah jadi kendur?
Belajar dari yang dekat tapi kadang terlewat. Moga kita makin bijak… Biar besok kita ndak gelapapan waktu diminta tanggung jawab.***


1 komentar:
mreceivernya trouble:
hafalan qur’an kok ndak hafal-hafal, itu tandanya receiver kita ndak beres. Koneksi programnya “not instally correctly”. Kita ingin mendapat kualitas suara yang jernih dan pesan yang ndak sering pending, tapi gimana ceritanya kalau sinyal kita buruk dan receiver kita bermasalah? Harus dibetulin dulu nih…
Posting Komentar